Unik! Masjid di Balla Ini Bergaya Rumah Adat Mamasa

Saat berada di depan masjid, tiba-tiba dari dalam masjid kami disapa oleh seorang laki-laki paruh baya, yang ternyata telah lama mengamati kami. Namanya Ansar, Ansar kemudian mengajak kami masuk ke dalam masjid dan di dalam masjid itu kami berbincang-bincang mengenai bangunan itu.

Selidik punya selidik, Ansar ternyata adalah Ketua Pembangunan Masjid Al-Faruq. Ia bercerita bahwa bangunan ini adalah masjid yang boleh mereka bangun atas dukungan dana dari Pemerintah Daerah Kabupaten Mamasa, dan juga dari masyarakat muslim Mamasa.

Ia juga bercerita bahwa syarat untuk memulai pembangunan masjid, minimal mendapatkan persetujuan setidaknya 40 orang disekitar masjid yang akan dibangun. Ansar bersyukur sebab mereka bisa memulai pembangunan dengan mendapatkan persetujuan dari 60 orang masyarakat.

Bacaan Lainnya

“”Persyaratannya itu harus 40 orang setujui, dan alhamdulillah yang bertanda tangan lebih dari 60 orang,” terang Ansar, Sabtu (7/11) sore tadi.

Saat kami bertanya mengapa memilih membangun masjid dengan desain rumah adat Mamasa, Ansar menjelaskan bahwa keyakinan umat islam tidaklah bertentangan dengan budaya Mamasa, begitu juga dengan desain bangunan, tentunya tidak ada soal dengan keyakinan mereka.

“Kalau ditanya mengapa memili desain rumah adat, yah islam kan tidak bertentangan dengan adat Mamasa,” katanya lanjut.

Setelah berbincang cukup lama dengan Ansar, kamipun pamit dan melanjutkan perjalanan kembali ke Mamasa. Di dalam perjalanan pulang, decak kagum terus ada dalam benakku, bahwa seharusnya memang demikian, sepanjang budaya itu tidak bertentangan dengan agama, maka agama juga akan hidup dalam budaya itu sendiri.

Pos terkait