Alasan Bimtek SIPADES di Jakarta, Dinas PMD Pungut Biaya Rp.19 Juta kepada 168 Desa di Mamasa

Foto: Kepala Bidang Pemdes dan Sarana Prasarana Desa, Dinas PMD Mamasa, Kaharuddin, saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu

Menurut Kaharuddin, kegiatan ini diselenggarakan pihak lembaga. Ironisnya, Kaharuddin tidak tahu siapa lembaga penyelenggara kegiatan itu.

“Saya kurang pas siapa anunya karena ada teman yang berhubungan dengan lembaga pak,” kata Kaharuddin terbata-bata.

Kaharuddin lanjut menjelaskan, pada kegiatan ini setiap desa diwakili oleh dua orang peserta dari total 168 desa.

Bacaan Lainnya

“Ada juga yang satu pesertanya. Artinya saat asistensi kemarin, memang kita lihat dari program yang direncanakan, kalau memang tidak bisa dipaksakan dua yah terpaksa satu,” lanjutnya.

Kendati begitu, kegiatan ini ujar Kaharuddin, diwajibkan bagi setiap desa untuk ikut dan berkontribusi.

Bagi desa yang ikut kegiatan ini, menurut Kaharuddin, wajib menyetor Rp.5.500.0000 untuk satu orang peserta kepada lembaga penyelenggara.

Biaya tersebut diluar dari biaya tiket pergi dan pulang yang dipasilitasi oleh pihak dinas.

“Biayanya Rp. 5.500.0000 ditambah biaya tiket Rp.3 juta sekian-sekian jadi kurang lebih Rp.19 juta masing-masing desa,” sebut Kaharuddin.

Dana itu menurut dia, tidak termasuk biaya akomodasi dan uang harian.

“Ini masih kurang karena belum termasuk uang harian, efektifnya itu sekitar 11 juta rupia setiap peserta,” tandasnya.

Dengan dana sebesar kurang lebih Rp.19.000.000, jika diakumulasi dengan 168 desa maka biaya yang dibutuhkan pada kegiatan ini sebanyak Rp.3.192.000.000.

Ditanya apakah kegiatan ini tidak efektif jika diselenggarakan di Mamasa dengan menghadirkan pihak lembaga penyelenggara, Kaharuddin mengaku tidak paham dengan lembaga penyelenggara.

Pos terkait