Rawan Konflik, Sengketa Lahan Stadion Kondosapata Mamasa Memanas Jelang Turnamen Bupati Cup

Syamsul Nuralam saat mendatangi lokasi Stadion Kondosapata di Desa Lambanan

Rawan Konflik, Sengketa Lahan Stadion Kondosapata Mamasa Memanas Jelang Turnamen Bupati Cup

JOURNALINVESTIGASI.COM, MAMASA – Lahan pembangunan Stadion Kondosapata, di Desa Lambanan, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar ), kembali memanas setelah sebelumnya sempat menjadi polemik.

Pasalnya, di tengah persiapan menjelang pembukaan turnamen sepak bola Bupati Cup, yang rencana akan dirangkaikan persemian, salah seorang warga diketahui bernama Syamsul Nuralam, mendatangi lokasi stadion tersebut.

Bacaan Lainnya

Syamsul Nuralam mendatangi stadion itu lantaran mengaku bahwa lahan yang dibanguni stadion tersebut merupakan tanah milik kakaknya, yakni almarhum Arifin Baso.

Lahan yang dulunya sawah garapan itu, dibeli Arifin Baso dari Thomas dan Amir dengan luas keseluruhan kurang lebih 5.127 meter persegi.

Namun, pada tahun 2019 lalu lahan yang diklaim tersebut, dibebaskan oleh pemerintah daerah Kabupaten Mamasa, senilai Rp. 2,2 Miliar kepada Amir.

Belakang, lahan tersebut mejadi sengketa karena Syamsul mengklaim bahwa tanah itu mulik almarhum kakaknya yang digadaikan kepada Aco Gani’ pada tahun 2013 lalu.

Kata Syamsul, tanah itu digadai kepada Aco Gani’, seharga empat induk kerbau, dibuktikan dengan surat gadai dan surat kuasa gadai yang masih ia simpan.

Namun, belakangan diketahui bahwa ternyata uang senilai empat induk kerbau dari Aco Gani’ tersebut adalah uang milik Amir Tote’.

Tak hanya itu, Syamsul juga mengklaim memiliki bukti kepemilikan berupa surat keterangan kepemilikan tanah yang ditandatangani Kepala Desa Lambanan.

Pos terkait