Isak Tangis Amanda Pecah Saksikan Ayah dan Ibunya Terbaring Kaku

Foto: Amanda, anak korban dugaan pembunuhan di Aralle, Kabupaten Mamasa

Isak Tangis Amanda Pecah Saksikan Ayah dan Ibunya Terbaring Kaku

JOURNALINVESTIGASI.COM, MAMASA – Tangis pilu Amanda, memecah keheningan, pagi itu Minggu, (7/8/2022).

Baru saja terbangun dari tidurnya sekira pukul 07:00 Wita, Amanda dapati ayah dan ibunya terbaring kaku bersimbah darah.

Bacaan Lainnya

Ayahnya Porepadang (54) dan ibunya, Sabriani (50), pergi untuk selamanya menghadap sang khalik.

Sedih dan trauma tampak jelas di wajah gadis belia berhijab itu.

Tak ada satu kata keluar dari bibirnya, tatkala sejumlah awak media menghampirinya.

Ia berusaha terlihat tegar, meski linangan air mata membasahi wajah polos gadis 20 tahun itu.

Di dalam pelukan karibnya, tatapan Amanda terlihat kosong.

Saat ini, Amanda sedang di Pinrang Sulawesi Selatan mengantar jenazah ibunya.

Diceritakan Salomi, tante Amanda, beberapa saat setelah kejadian, ia baru saja pulang dari kebun.

Tepat di depan rumah, tempat kejadian perkara, sekira pukul 07.30 Wita ia dipanggil Amanda.

“Waktu lewat, saya dipanggil anaknya (Amanda). Dia bilang sini ko liatkan ka’ papaku, sudah meninggal atau belum,” ungkap Salomi, petang tadi.

Saat itu, Salomi langsung masuk ke dalam rumah, di ruang bagian belakang.

Setiba di dalam rumah, Salomi mengaku mendapati ketiga korban terlentang di atas kasur.

“Mamanya tidur miring, papanya telentang sedangkan anaknya sandar di tengah kedua orangtuanya,” terang Salomi.

Tak berselang lama, Salomi mengaku berteriak meminta bantuan kepada warga sekitar.

“Saya sempat teriak. Saya bilang ada apa ini, kenapa begini,” beber Salomi.

Pos terkait