Bahkan untuk kegiatan semester siswa-siswi saja, soal ujian terpaksa dituliskan di papan tulis karena tidak ada biaya untuk mengetik dan penggandaan soal-soal.
“Soal-soal semester saja pak terpaksa kami tulis dipapan tulis .Sebenarnya kami sudah menulis soal-soal semester untuk siswa namun karena tidak ada tenaga adminstrasi yang mengetik soal dan juga menggandakan soal,” ujar salah seorang guru, saat dikonfirmasi di rumahnya, Sabtu (2/12/2023).
“Akhirnya semua guru-guru hanya bisa menuliskan soal di papan tulis bagi siswa-siswi yang melaksanakan semester,” lanjutnya.
Dia menyebut, dana BOS tahun anggaran 2023 untuk sekolahnya telah lama dicairkan, tapi entah untuk tujuan apa.
“Sebenarnya pak dana BOS itu saya dengar sudah lama cair tapi kita tidak tahu diapakan,” tuturnya.
Keluhan berbeda disampaikan oleh guru yang lain. Ia mengatakan bahwa selain tidak transparan dalam pengelolaan dana BOS, Kepala Sekolah malas ke sekolah untuk penata layanan sekolah.
“Namun kenyataanya Kepala sekolah kami sangat malas ke sekolah,” ujar salah satu guru lain yang namanya enggan disebutkan.
Ia bahkan meminta awak media ini memantau langsung sekolah mereka.
“Wartawan silahkan ke sekolah kami untuk melihat langsung kondisi di sana,” sekolah kami sangat berantakan” pintanya.
Kondisi SDN 008 Penanian itu tak dibantah Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan Kecamatan Balla, Daniel.
Daniel menjelaskan, telah dua tahun ia memperhatikan kepemimpinan Kepala Sekolah SDN 008 Penanian, hingga akhirnya ia berkunjung langsung ke sekolah dan melihat kondisi sekolah yang sangat memprihatinkan
