Didemo Ratusan Massa dengan 19 Tuntutan, Bupati Mamasa Bilang Begini

Foto: Aksi Unjuk Rasa Ratusan Masyarakat di Simpang Lima Kota Mamasa, Massa aksi membakar ban/Samuel

Kendati begitu, Bupati Mamasa, H. Ramlan Badawi, saat dikonfirmasi mengatakan aspirasi masyarakat ada betulnya adan ada juga yang tidak betul, ada yang belum selesai ada juga yang tidak selesai, ada yang sementara dalam program.

Dia menyebut, ada dua sumber dana desa, yakni Dana DEsa dari APBN dan Alokasi Dana Desa dari APBD.

Berkaitan gaji perangkat desa, Bupati mengaku baru 60 desa yang sudah melakukan pencairan ADD, dari total 168 desa, masih tersisa 100 desa yang belum melakukan pencairan ADD.

Bacaan Lainnya

“Yang belum tuntas adalah ADD, masih ada 100 desa yang belum cair,” ungkap Ramlan, dikonfirmasi usai menerima aspirasi masyarakat.

Kendati begitu, Ramlan mengatakan, pihaknya bersama kepala desa dan dinas pengelola keuangan, menyepakati agar realisasi ADD dibayarkan pada Agustus mendatang.

Menurut dia, kondisi terpaksa dilalui, karena kondisi keuangan daerah tidak memungkinkan, di mana pada Kas daerah mengalami kekosongan anggaran.

Namun, kondisi ini bukan saja dialami Kabupaten Mamasa, tetapi hampir seluruh daerah di Indonesia, termasuk Provinsi Sulbar.

Selain itu, kondisi ini juga dipengaruhi pandemi Covid-19 yang dialami sejak kurang lebih tiga tahun lalu.

Selanjutnya, berkaitan gaji honorer, Ramlan mengaku APBD Mamasa telah dibagi habis ke organisasi perangkat daerah (OPD) masing-masing.

Termasuk penggajian honorer, tergantung OPD masing-masing, jika dananya sudah siap maka sudah harus dibayarkan. Tetapi sebagian sudah dibayar, sebagian juga belum dibayarkan.

Ditegaskan Ramlan, soal penggajian honorer tetap akan dibayarkan, namun secara bertahap.

Pos terkait