Bocah 11 Tahun di Mamasa Alami Patah Tulang Usai Dianiaya Oknum Polisi

Sejak mendapat penganiayaan dari oknum polisi, satu korban sering mengeluh kesakitan di bagian tangan bekas pukulan pelaku.

Karena khawatir kondisinya memburuk, orang tua korban memutuskan memeriksanya ke Puskesmas Mamasa, pada Jumat (15/10/2021) kemarin.

Oleh pihak Puskesmas, memberikan rujukan kepada korban guna diperiksa lebih lanjut di RSUD Kondosapata.

Bacaan Lainnya

Di RSUD Kondosapata, korban dirontgen dan asilnya, korban alami keretakan tulang pada lengan sebelah kiri.

Syamsul Nuralam, ayah korban saat dikonfirmasi mengatakan, hingga saat ini anaknya sering merasa kesakitan pada lengan saat malam.

“Kalau tidur selalu mengeluh kesakitan,” ungkap Syamsul Nuralam, Senin, (18/10/2021) pagi.

Kata Syamsul, dokter menyarankan agar anaknya dirujuk ke RSUD Polewali Mandar guna dilakukan operasi.

Namun ia tak bersedia lantaran harus dilakukan bedah ortopedi.

“Saya tidak mau karena harus dioperasi, jadi saya putuskan berobat alternatif saja,” tandasnya.

Dokter Radiologi RSUD Kondosapata Mamasa, Suhartini mengatakan, pada hasil rontgen, ditemukan adanya fraktur pada tulang lengan sebelah kiri korban.

“Fraktur itu ditemukan di 1/3 distal tulang ulna pada lengan sebelah kiri,” ungkap Suhartini.

Garis fraktur itu lanjut dia, menunjukkan bahwa ada patah pada tulang.

Dia menjelaskan, terjadinya garis fraktur disebabkan adanya benturan benda keras.

“Biasanya itu terjadi akibat pukulan dan benturan benda keras, atau akibat terjatuh,” tandasnya. (*)

Samuel M

Pos terkait